Burdah al Bushiri (bag 1)
===================
Cinta Sang Kekasih
===================
Apakah karena Mengingat Para kekasih
di Dzi Salam.
Kau campurkan air mata di pipimu
dengan darah.
Ataukah karena angin berhembus dari
arah Kazhimah.
Dan kilat berkilau di lembah Idlam
dalam gulita malam.
Mengapa bila kau tahan air matamu ia
tetap basah.
Mengapa bila kau sadarkan hatimu ia
tetap gelisah.
Apakah sang kekasih kira bahwa
tersembunyi cintanya.
Diantara air mata yang mengucur dan
hati yang bergelora.
Jika bukan karena cinta takkan
kautangisi puing rumahnya.
Takkan kau bergadang untuk ingat
pohon Ban dan ‘Alam.
Dapatkah kau pungkiri cinta, sedang
air mata dan derita.
Telah bersaksi atas cintamu dengan
jujur tanpa dusta.
Kesedihanmu timbulkan dua garis
tangis dan kurus lemah.
Bagaikan bunga kuning di kedua pipi
dan mawar merah.
Memang terlintas dirinya dalam mimpi
hingga kuterjaga.
Tak hentinya cinta merindangi
kenikmatan dengan derita.
Maafku untukmu wahai para pencaci
gelora cintaku.
Seandainya kau bersikap adil takkan
kau cela aku.
Kini kau tahu keadaanku, pendusta
pun tahu rahasiaku.
Padahal tidakjuga kunjung sembuh
penyakitku.
Begitu tulus nasihatmu tapi tak
kudengar semuanya.
Karena untuk para pencaci, sang
pecinta tuli telinganya.
Aku kira ubanku pun turut mencelaku.
Padahal ubanku pastilah tulus
memperingatkanku.
---(ooo)---
Syair Burdah al Bushiri (bag 2)
============================
Peringatan akan Bahaya Hawa Nafsu
==================================
Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak
tersadarkan.
Sebab tak mau tahu peringatan uban
dan kerentaan.
Tidak pula bersiap dengan amal baik
untuk menjamu.
Sang uban yang bertamu di kepalaku
tanpa malu-malu.
Jika kutahu ku tak menghormati uban
yang bertamu.
Kan kusembunyikan dengan semir
rahasia ketuaanku itu.
Siapakah yang mengembalikan nafsuku
dari kesesatan.
Sebagaimana kuda liar dikendalikan
dengan tali kekang.
Jangan kau tundukkan nafsumu dengan
maksiat.
Sebab makanan justru perkuat nafsu
si rakus pelahap.
Nafsu bagai bayi, bila kau biarkan
akan tetap menyusu.
Bila kau sapih ia akan tinggalkan
menyusu itu.
Maka kendalikan nafsumu, jangan
biarkan ia berkuasa.
Jika kuasa ia akan membunuhmu dan
membuatmu cela
Gembalakanlah ia, ia bagai ternak
dalam amal budi.
Janganlah kau giring ke ladang yang
ia sukai.
Kerap ia goda manusia dengan
kelezatan yang mematikan.
Tanpa ia tahu racun justru ada dalam
lezatnya makanan.
Kumohon ampunan Allah karena bicara
tanpa berbuat.
Kusamakan itu dengan keturunan bagi
orang mandul.
Kuperintahkan engkau suatu kebaikan
yang tak kulakukan.
Tidak lurus diriku maka tak guna
kusuruh kau lurus.
Aku tak berbekal untuk matiku dengan
ibadah sunnah.
Tiada aku dan puasa kecuali hanya
yang wajib saja.
-------------------------------------------------
Syair Burdah al Bushiri (bag 3)
================================
Pujian Kepada Nabi SAW
=======================
Kutinggalkan sunnah Nabi yang
sepanjang malam.
Beribadah hingga kedua kakinya
bengkak dan keram.
Nabi yang karena lapar mengikat
pusarnya dengan batu.
Dan dengan batu mengganjal Perutnya
yang halus itu.
Kendati gunung emas menjulang
menawarkan dirinya.
la tolak permintaan itu dengan
perasaan bangga.
Butuh harta namun menolak, maka
tambah kezuhudannya.
Kendati butuh pada harta tidaklah
merusak kesuciannya.
Bagaimana mungkin Nabi butuh pada
dunia.
Padahal tanpa dirinya dunia takkan
pernah ada.
Muhammadlah pemimpin dunia akherat.
Pemimpin jin dan manusia, bangsa
Arab dan non Arab.
Nabilah pengatur kebaikan pencegah
mungkar.
Tak satu pun setegas ia dalam
berkata ya atau tidak.
Dialah kekasih Allah yang
syafa’atnya diharap.
Dari tiap ketakutan dan bahaya yang
datang menyergap.
Dia mengajak kepada agama Allah yang
lurus.
Mengikutinya berarti berpegang pada
tali yang tak terputus.
Dia mengungguli para Nabi dalam budi
dan rupa.
Tak sanggup mereka menyamai ilmu dan
kemuliaannya.
Para Nabi semua meminta dari
dirinya.
Seciduk lautan kemuliaannya dan
setitik hujan ilmunya.
Para Rasul sama berdiri di puncak
mereka.
Mengharap setitik ilmu atau seonggok
hikmahnya.
Dialah Rasul yang sempurna batin dan
lahirnya.
Terpilih sebagai kekasih Allah
pencipta manusia.
Dalam kebaikanya, tak seorang pun
menyaingi.
Inti keindahannya takkan bisa
terbagi-bagi.
Jauhkan baginya yang dikatakan
Nasrani pada Nabinya.
Tetapkan bagi Muhammad pujian apapun
kau suka.
Nisbatkan kepadanya segala kemuliaan
sekehendakmu.
Dan pada martabatnya segala
keagungan yang kau mau.
Karena keutamaannya sungguh tak
terbatas.
Hingga tak satupun mampu
mengungkapkan dengan kata.
Jika mukjizatnya menyamai keagungan
dirinya.
Niscaya hiduplah tulang belulang
dengan disebut namanya.
Tak pernah ia uji kita dengan yang
tak diterima akal.
Dari sangat cintanya, hingga tiada
kita ragu dan bimbang.
Seluruh mahluk sulit memahami
hakikat Nabi.
Dari dekat atau jauh, tak satu pun
yang mengerti.
Bagaikan matahari yang tampak kecil
dari kejauhan.
Padahal mata tak mampu melihatnya
bila berdekatan.
Bagaimana seseorang dapat ketahui
hakikat Sang Nabi
Padahal ia sudah puas bertemu
dengannya dalam mimpi
Puncak Pengetahuan tentangnya ialah
bahwa ia manusia
Dan ia adalah sebaik baik seluruh
ciptaan Allah
Segala mukjizat para Rasul mulia
sebelumnya
Hanyalah pancaran dari cahayanya
kepada mereka
Dia matahari keutamaan dan para Nabi
bintangnya
Bintang hanya pantulkan sinar
mentari menerangi gulita
Alangkah mulia paras Nabi yang
dihiasi pekerti
Yang memiliki keindahan dan
bercirikan wajah berseri
Kemegahannya bak bunga, kemuliaannya
bak purnama
Kedermawanannya bak lautan,
kegairahannya bak sang waktu
la bagaikan dan memang tiada taranya
dalam keagungan
Ketika berada di sekitar pembantunya
dan di tengah pasukan
Bagai mutiara yang tersimpan dalam
kerangnya
Dari kedua sumber, yaitu ucapan dan
senyumannya
Tiada keharuman melebihi tanah yang
mengubur jasadnya
Beruntung orang yang menghirup dan
mencium tanahnya
---(ooo)---
Syair Burdah al Bushiri (bag 4)
====================================
Kelahiran Sang Nabi SAW
========================
Kelahiran Sang Nabi menunjukkan
kesucian dirinya
Alangkah eloknya permulaan dan
penghabisannya
Lahir saat bangsa Persia berfirasat
dan merasa
Peringatan akan datangnya bencana
dan angkara murka
Dimalam gulita singgasana kaisar
Persia hancur terbelah
Sebagaimana kesatuan para sahabat
kaisar yang terpecah
Karena kesedihan yang sangat, api
sesembahan padam
Sungai Eufrat pun tak mengalir dari
duka yang dalam
Penduduk negeri sawah bersedih saat
kering danaunya
Pengambil air kembali dengan kecewa
ketika dahaga
Seakan sejuknya air terdapat dalam
jilatan api
Seakan panasnya api terdapat dalam
air, karena sedih tak terperi
Para jin berteriak sedang cahaya
terang memancar
Kebenaran pun tampak dari makna
kitab suci maupun terujar
Mereka buta dan tuli hingga kabar
gembira tak didengarkan
Datangnya peringatan pun tak mereka
hiraukan
Setelah para dukun memberi tahu
mereka
Agama mereka yang sesat takkan
bertahan lama
Setelah mereka saksikan kilatan api
yang jatuh dilangit
Seiring dengan runtuhnya semua
berhala dimuka bumi
Hingga lenyap dan pintu langitNya
Satu demi satu syetan lari tunggang
langgang tak berdaya
Mereka berlarian laksana lasykar
Raja Abrahah
Atau bak pasukan yang dihujani
kerikil oleh tangan Rasul
Batu yang Nabi lempar sesudah
bertasbih digenggamannya
Bagaikan terlemparnya Nabi Yunus dan
perut ikan paus
---(ooo)---
Syair Burdah Al Bushiri (bag 5)
==============================
Mukjizat Sang Nabi SAW
=========================
Pohon-pohon mendatangi seruannya
dengan ketundukkan
Berjalan dengan batangnya dengan
lurus dan sopan
Seakan batangnya torehkan sebuah tulisan
Tulisan yang indah di tengah-tengah
jalan
Seperti juga awan gemawan yang
mengikuti Nabi
Berjalan melindunginya dari sengatan
panas siang hari
Aku bersumpah demi Allah pencipta
rembulan
Sungguh hati Nabi bagai bulan dalam
keterbelahan
Gua Tsur penuh kebaikan dan
kemuliaan. Sebab Nabi
dan Abu Bakar di dalamnya, kaum
kafir tak lihat mereka
Nabi dan Abu Bakar Shiddiq aman
didalamnya tak cedera
Kaum kafir mengatakan tak seorang
pun didalam gua
Mereka mengira merpati takkan
berputar diatasnya
Dan laba laba takkan buat sarang
jika Nabi didalamnya
Perlindungan Allah tak memerlukan
berlapis baju besi
Juga tidak memerlukan benteng yang
kokoh dan tinggi
Tiada satu pun menyakiti diriku,
lalu kumohon bantuan Nabi
Niscaya kudapat pertolongannya tanpa
sedikit pun disakiti
Tidaklah kucari kekayaan dunia
akhirat dari kemurahannya
Melainkan kuperoleh sebaikbaik
pemberiannya
Janganlah kau pungkiri wahyu yang
diraihnya lewat mimpi
Karena hatinya tetap terjaga meski
dua matanya tidur terlena
Demikian itu tatkala sampai masa
kenabiannya
Karenanya tidaklah diingkari masa
mengalami mimpinya
Maha suci Allah, wahyu tidaklah bisa
dicari
Dan tidaklah seorang Nabi dalam
berita gaibnya dicurigai
Kerap sentuhannya sembuhkan penyakit
Dan lepaskan orang yang berhajat
dari temali kegilaan
Doanya menyuburkan tahun kekeringan
dan kelaparan
Bagai titik putih di masa-masa hitam
kelam
Dengan awan yang curahkan hujan
berlimpah
Atau kau kira itu air yang mengalir
dari laut atau lembah
---(ooo)---
Syair Sufi Burdah Al Bushiri (bag 6)
=====================================
Kemulian Al-Qur'an dan pujian
terhadapnya
==========================================
Biarkan kusebut beberapa mukjizat
yang muncul pada Nabi
Seperti nampaknya api jamuan, malam
hari diatas gunung tinggi
Mutiara bertambah indah bila ia
tersusun rapi
Jika tak tersusun nilainya tak
berkurang sama sekali
Segala pujian itu puncaknya adalah
memuji
Sifat dan pekerti mulia yang ada
pada Nabi
Ayat ayat Al Qur'an yang diturunkan
Allah adalah baharu
Tapi Allah adalah kekal tak kenal
waktu
Ayat-ayat yang tak terikat waktu dan
kabarkan kita
Tentang hari kiamat, kaum 'Aad dan
negeri Irom
Ayat ayat yang selalu bersama kita
dan mengungguli
Mukjizat para Nabi yang muncul tapi
tak lestari
Penuh kepastian dan tak sisakan bagi
para musuh segala keraguan.
Ayat yang tak sedikit pun menyimpang
dari kebenaran
Tak satu ayat pun ditentang kecuali
musuh terberatnya
Akan kembali kepadanya dengan salam
dan beriman
Keindahan sastranya membuat takluk
penentangnya
Bak pencemburu membela kehormatan
dari tangan pendosa
Baginya makna-makna yang saling
menunjang bak ombak lautan
Yang nilai keindahannya melebihi
mutiara berkilauan
Keajaibannya banyak dan tak
terhingga
Dan keajaiban itu tak satu pun
membuat bosan kita
Teduhlah mata pembacanya, lalu
kukatakan padanya
Beruntunglah engkau, berpeganglah
selalu pada taliNya
Jika kau baca ia karena takut panas
neraka Lazha
Padamlah panas neraka Lazha karena
kesejukannya
Bagai telaga Kautsar wajah pendosa
jadi putih karenanya
Padahal dengan wajah hitam arang
mereka datangi ia
la lurus bagai shirath, adil bagai
timbangan
Kitab kitab lain takkan selanggeng
ia dalam keadilan
Jangan heran pada pendengkinya yang
selalu ingkar
Pura-pura bodoh padahal ia cukup
paham dan pintar
Bagai orang sakit mata yang pungkiri
sinar mentari
Bagai orang sakit yang lezatnya air
ia pungkiri
---(ooo)---
Syair Sufi Burdah Al Bushiri (bag 7)
====================================
Isra' Mi'raj Nabi SAW
=====================
Wahai manusia terbaik yang dituju pekarangannya
Dijalan atau menunggangi unta yang
cepat larinya
Wahai Nabi yang jadi pertanda bagi
pencari kebenaran
Yang jadi karunia terbesar bagi
pencari nikmat Tuhan
Malam itu kau berjalan dari Masjidil
Haram ke Al Aqsha
Bagai purnama yang bergerak di malam
gulita
Kau terus saja meninggi hingga
sampai tempat terdekat
Yang tak seorang pun mencapai atau
mengharap
Para nabi mendahulukanmu berdiri di
depan
Tak ubahnya penghormatan pelayan
kepada sang tuan
Kau terobos tujuh lapis langit
bersama mereka
Dalam barisan para malaikat kaulah
pemimpin mereka
Hingga tak satu puncak pun tersisa
bagi pengejarmu
Tak sederajat pun bagi pencari
kemuliaan tersisa olehmu
Karena keluhuramu, derajat menjadi
rendah semua
Ketika kau diseru bagai pemimpim
tunggal yang mulia
Agar kau peroleh hubungan khusus
yang terselubungkan
Juga rahasia yang senantiasa
tersimpan
Kau beroleh kebanggaan yang tak
terbagi
Kau lewati setiap derajat tanpa
seorang pun menyaingi
Sungguh agung derajat yang kau
dapatkan
Sungguh jarang nikmat yang kepadamu
telah diberikan
Kabar gembira wahai ummat islam bagi
kita tiang kokoh
Yang dengan Inayah dari Allah, tak
akan roboh
Ketika Allah juluki ia rasul
termulia karena sangat taat
la rasul termulia maka jadilah kita
sebaik baik umat
---(ooo)---
Syair Burdah Al Bushiri (bag 8)
=================================
Jiwa Patriot Rasulullah SAW dan
Tawasul kepada Rasulullah
=======================================================
Berita kenabian membuat musuh takut
dan gundah
Bak lolongan serigala yang takutkan
si kambing lengah
Tak henti ia lawan para musuh di
medan pertempuran
Hingga mereka bagai daging terserak
diatas meja jamuan
Mereka ingin lari dan mati saja bak
kawan yang terkapar
Mati menggelepar dikoyak Elang dan
burung Nasar
Siang malam berlalu tanpa mereka
kenal waktu
Hingga tiba bulan terlarang ketika
Nabi hentikan perang
Islam datang bagai tamu yang singgah
di pekarangan
Yang sangat ingin membunuh musuh
musuh Islam
la bawa lautan pasukan diatas kuda
yang meluncur
Membawa para gagah berani bagai
ombak yang berdebur
Mereka pejuang yang mengharap syahid
dan surga Allah
Menyerang untuk membasmi dan
memusnahkan kekafiran
Sehingga berkat mereka, Islam yang
semula tak dikenal
Menjadi tersohor dalarn jalinan
kekerabatan yang kental
Karena keperkasaan mereka hati musuh
takut dan gelisah
Apakah bedanya anak domba dan si
pemberani gagah
Siapa saja yang bersama Rasulullah
beroleh kemenangan
Singa di rimba bila menemuinya akan
diam gemetaran
Takkan kau lihat sahabat Nabi yang
tak menang
Takkan ada musuh Nabi yang tak jadi
pecundang
la tempatkan umatnya dalam benteng
agamanya
Bagai singa yang tinggal di hutan
bersama anaknya
Seringkali Al Qur'an jatuhkan para
pendebat
Seringkali dalil-dalil kalahkan
musuh Muhammad
Cukup sebagai mukjizat, Nabi berilmu
padahal buta huruf
Di zaman Jahiliyah, Nabi terdidik
tanpa pengasuh
---(ooo)---
Tawassul Kepada Nabi SAW
Kupuji Nabi dengan pujian agar
dosaku diampunkan
Karena umurku habis untuk bersyair
dan pengabdian
Keduanya mengalungi dosa yang
menakutkan
seakan aku hewan sembelihan yang
siap dikorbankan
Kuturuti godaan masa muda untuk
bersyair dan mengabdi
Tiada satu pun kudapat kecuali dosa
dan sesal diri
Alangkah ruginya jiwaku dalam
perniagaamya
Tak pernah membeli dan menawar agama
dengan dunia
Barang siapa menjual akherat untuk
dunia sesaat
Jelas ia tertipu dalam setiap jual
beli yang diakad
Jika kuperbuat dosa, janjiku pada
Nabi tidaklah gugur
Juga tali hubunganku dengannya
tidaklah terputus
Namaku juga Muhammad (Bushiri),
jaminanku buat Nabi
Dialah sebaik baik manusia yang
tepati janji
Jika kelak di akherat la tak sudi
menolongku
Maka alangkah rugi dan celakanya
diriku
Tapi mustahil ia tolak para peminta
syafaatnya
Atau peminta perlindungannya pulang
dengan sia sia
Semenjak kuwajibkan diriku untuk
memberinya pujian
Kudapatkan Nabi sebaik baik pemberi
pertolongan
Pemberiamya tak luputkan seorangpun
pemintanya
Karena hujan mengguyur bunga di
bukit secara merata
Dengan pujian ini tidaklah
kuinginkan gemerlap dunia
Seperti yang Zuhair mula ketika ia
puji Raja Haram
Bersambung, Insya Allah